wartademak.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kawasan Asia-Pasifik terus menghadapi tantangan yang cukup signifikan sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Jokowi mengatakan dalam sebuah video yang didedikasikan untuk Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP):
“Perekonomian banyak negara Asia Pasifik belum pulih dan masih di bawah level pra-epidemi,” katanya Senin (23/5/2022) melalui saluran YouTube Kantor Presiden.
Jokowi mengatakan 70% dari semua pengangguran baru terjadi di kawasan Asia-Pasifik, di mana 85 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem. Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), tingkat pertumbuhan ekonomi kawasan itu turun 0,5% menjadi 4,9% tahun ini.
“Inflasi juga diproyeksikan mencapai 8,7%, naik 2,8% dari perkiraan semula,” katanya.
Jokowi menambahkan, SDGs juga tertinggal. Kawasan Asia Pasifik diperkirakan tidak akan mampu mencapai SDGs sedini tahun 2065.
Jokowi menyarankan agar pendorong pertumbuhan baru harus dirangsang. Digitalisasi, dukungan untuk usaha kecil dan pertumbuhan hijau juga penting karena mempengaruhi masa depan ekonomi Asia Pasifik.
“Meningkatkan digitalisasi perdagangan akan mengurangi biaya perdagangan di kawasan setidaknya 13%. Akses UMKM ke inklusi keuangan dan rantai pasokan regional harus didorong. Kapasitas pajak untuk transisi dan penguatan energi, termasuk pajak karbon.”
Berbicara tentang UNESCAP, Jokowi mengatakan kepresidenan G20 Indonesia telah digunakan untuk memperjuangkan kebaikan negara berkembang, terutama di bidang kesehatan, inovasi digital, dan transisi energi.