Laporan Praktikum Kimia Sifat Koligatif Larutan Penurunan Titik Beku – Sifat Fisik Halus Larutan: Pemisahan dan Sifat Pemisahan Tujuannya adalah melakukan perhitungan untuk mengubah satu konsentrasi ke konsentrasi lain dan untuk memahami hubungan antara konsentrasi dan senyawa. Prinsip kerja laboratorium ini adalah menurunkan kelarutan dan menaikkan titik didih larutan garam (NaCl) dan sukrosa (C).
Larutan adalah gabungan dari dua atau lebih senyawa. Solusinya terdiri dari dua bagian, yaitu cair dan terlarut. Zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya banyak disebut zat terlarut. Suatu larutan dapat berupa gas, padat, atau cair (Chang, 2004).
Laporan Praktikum Kimia Sifat Koligatif Larutan Penurunan Titik Beku
Semua zat yang larut dalam air termasuk dalam salah satu dari dua kelompok zat, yaitu elektrolit dan non-elektrolit. Elektrolit adalah zat yang bila dilarutkan dalam air membentuk larutan yang dapat menghantarkan listrik. Non-elektrolit tidak menghasilkan listrik ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa adalah elektrolit. Beberapa asam seperti asam klorida dan asam nitrat adalah elektrolit kuat. Sedangkan elektrolit lemah adalah asam asetat, HF, dan NH3 (Barroh, 2004).
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit
Larutan berair dari senyawa ionik dan senyawa kovalen adalah konduktor listrik yang sangat baik. Zat dalam bentuk ion disebut elektrolit kuat. Elektrolit terdiri dari tiga jenis yaitu asam, basa dan garam. Ada elektrolit kuat dan elektrolit lemah untuk asam dan basa. Garam merupakan elektrolit kuat karena merupakan senyawa ionik (Kenan, 1992).
Sifat fisik larutan ditentukan oleh rasio atau rasio berbagai komponen larutan. Telah ditemukan bahwa banyak satuan konsentrasi dapat digunakan untuk sifat fisik larutan. Satuan penekanan adalah perbandingan yang dapat dilihat dari pembanding dan penyebutnya (Brady, 1992).
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam volume tertentu. Beberapa hinaan yang paling sering digunakan antara lain:
Fraksi mol adalah perbandingan jumlah mol suatu zat dengan jumlah mol semua zat dalam campuran. Jika fraksi mol dilambangkan dengan X, maka fraksi mol zat A dalam larutan dilambangkan dengan XA. adalah jumlah mol senyawa nA, nB, dan seterusnya. Jumlah fraksi cair dan cair harus sama dengan 1. Istilah yang paling umum digunakan adalah persen mol (% mol).
Buat Es Krim Yuk”, Pratikum Kimia Stama (praktikum Itu Menyenangkan)
Molalitas adalah perbandingan antara jumlah mol zat terlarut per kilogram zat terlarut. Jadi 1 mol mengandung 1 mol zat terlarut per 1 kg zat terlarut.
Biasanya didefinisikan sebagai satuan konsentrasi di mana jumlah zat dalam gram per 1 liter larutan dihitung dalam satuan N.
Larutan curah atau larutan pekat sering disimpan di laboratorium dan digunakan sesuai kebutuhan. Untuk itu sering digunakan pengenceran larutan, yaitu proses pembuatan larutan kecil dari larutan besar.
Dalam sistem pengenceran, menambahkan lebih banyak zat terlarut ke sejumlah tertentu larutan stok akan menurunkan konsentrasi zat terlarut tanpa mengubah jumlah mol zat terlarut dalam larutan.
Bahan Ajar Sifat Koligatif
Dengan kata lain, mol zat terlarut sebelum pembubaran sama dengan mol zat terlarut sesudahnya. Karena semua solusi berasal dari solusi sebelumnya, maka dapat disimpulkan:
Permulaan M dan akhir M adalah awal dan akhir dari solusi kesadaran. V awal dan V akhir adalah volume awal dan volume akhir dan harus memiliki satuan yang sama (Chang, 2004).
Ketika butiran dilarutkan dalam larutan, sifat larutan berbeda dari larutan murni. Ada empat sifat fisik yang berhubungan langsung dengan keberadaan zat terlarut: tekanan uap, titik beku, titik didih, dan tekanan osmotik.
Sifat-sifat yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut terlepas dari jenis zat terlarut disebut sifat koligatif. Tingkat di mana sifat-sifat suatu larutan berubah relatif terhadap sifat-sifat larutan murni ditentukan oleh hukum komposisi. Perbedaan antara tekanan uap, titik beku, dan tekanan uap, titik beku, dan titik didih larutan murni berbanding lurus dengan konsentrasi molar larutan (Chang, 2004).
Laporan Praktikum Kimia Percobaan A2 Penurunan Titik Beku Larutan
Sifat komposisi larutan non-elektrolit disebut larutan ideal, yaitu larutan dengan konsentrasi yang sangat rendah, sekitar <0,2M.
Sifat umum pelarut meliputi penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Berikut ini adalah 4 karakteristik umum dari suatu solusi:
Jika zat terlarut tidak mudah menguap (non-volatile) artinya tidak memiliki tekanan terukur, tekanan uap zat terlarut selalu lebih rendah daripada murni. Jadi hubungan antara tekanan uap zat terlarut dan tekanan uap zat terlarut bergantung pada konsentrasi uap dalam larutan. P1 adalah tekanan uap bersih.
Untuk larutan yang hanya mengandung satu zat terlarut, x1 = 1 – x2, di mana x2 adalah berat molekul zat terlarut. Hasilnya mungkin:
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Laruta
Adanya zat cair yang mudah menguap menurunkan tekanan uap zat cair sehingga titik didih zat cair juga terpengaruh. Titik didih larutan adalah suhu di mana tekanan uap larutan sama dengan tekanan atmosfer. Tinggi titik didih didefinisikan sebagai:
Dimana Td adalah titik didih cairan dan Tdo adalah titik didih larutan murni. Peningkatan titik didih berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap, dan karenanya berbanding lurus dengan konsentrasi larutan.
Padatan memiliki titik beku lebih rendah daripada cairan. Ini karena pembekuan melibatkan perpindahan dari keadaan tidak teratur ke keadaan teratur. Agar proses dapat terjadi, energi harus diambil dari sistem karena zat terlarut lebih tidak teratur daripada larutan, sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk membuat sistem daripada larutan murni. Depresi titik beku didefinisikan sebagai:
Dimana Tb adalah titik beku larutan dan Tbo adalah titik beku larutan murni. Ketinggian titik beku berbanding lurus dengan konsentrasi larutan.
Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan Dan Jawaban [update]
Pergerakan bersih molekul zat terlarut melalui membran semipermeabel dari larutan murni atau dari larutan encer ke larutan pekat disebut osmosis. Tekanan osmotik suatu larutan adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan osmosis. Tekanan osmotik dapat dinyatakan sebagai:
Di mana M adalah molaritas larutan, R adalah konstanta gas (0,082 L/atm K.mol) dan T adalah suhu absolut. Tekanan osmotik dikatakan atmosfer, karena pengukuran dilakukan pada suhu konstan. Seperti sifat lainnya, tekanan osmotik berbanding lurus dengan konsentrasi zat terlarut (Chang, 2004).
Faktanya, sifat campuran larutan elektrolit seringkali kurang berharga dalam perhitungan karena pada konsentrasi tinggi, gaya elektrostatik bertindak untuk menarik kation dan anion satu sama lain. Terbentuknya pasangan ion mengurangi jumlah partikel dalam satu larutan sehingga terjadi penurunan sifat ionik (Chang, 2004).
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia 100 ml, gelas kimia 250 ml, pipet ukur 10 ml, pipet ukur 1 ml, pipet ukur 5 ml, gelas ukur 50 ml, labu ukur 100 ml, jam pasir, kacamata hitam, kacamata matahari. Sendok, termometer, hot plate, tripod, spidol, dan botol aquadist.
Laporan Praktikum Kimia Sifat Koligatif Larutan
Eksperimen pertama adalah menyiapkan larutan asam dan basa yang berbeda. Larutan HCl dan NaOH yang dilarutkan dalam 50 ml air:
Pengujian kedua adalah membuat larutan sukrosa dengan jumlah yang berbeda. Menangkan hingga 15; 30; dan masukkan masing-masing 45 gram ke dalam saus dan tambahkan 50 ml air. Larutan tersebut kemudian dipanaskan hingga mendidih dan suhunya diukur dengan termometer kemudian dihitung molalitas dan molalitasnya.
Percobaan ketiga adalah membuat larutan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda. NaCl sebagai 3; 6; dan tambahkan masing-masing 9 gram ke dalam panci dengan 50 ml air. Larutan tersebut kemudian dipanaskan hingga mendidih dan suhunya diukur dengan termometer kemudian dihitung molalitas dan molalitasnya.
Eksperimen ini disebut “Properti Fisik Pemecahan: Kepadatan dan Properti Chaotic”. Tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat melakukan perhitungan untuk mengubah konsentrasi yang satu ke konsentrasi yang lain dan mengetahui hubungan antara konsentrasi dan sifat-sifat elektrolit, dalam hal ini kenaikan titik didih, baik pada larutan elektrolit maupun non-elektrolit. Prinsip kerja dari pengujian ini adalah temperatur dan elevasi titik didih.
Praktikum Sifat Koligatif Dan Koloid
Pengenceran adalah penambahan zat terlarut sehingga jumlah zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut setelah pengenceran. Proses pengenceran melibatkan pencampuran larutan pekat dengan penambahan pelarut untuk mendapatkan volume akhir yang lebih besar. Kenaikan titik didih adalah perbedaan antara titik didih larutan dan titik didih percobaan larutan murni.
Percobaan pertama menggunakan prinsip pengenceran untuk menyiapkan larutan 50 mL HCl 0,1M, 50 mL HCl 1% (b/b), 50 mL 1m NaOH, dan 100 mL NaOH 1% (b/v). Langkah pertama, yaitu reduksi HCl. HCl kuat berkurang 37%. Pemisahan HCl dilakukan dengan larutan 0,1M dan HCl 1%. Untuk analisis ini, larutan HCl pekat diencerkan menjadi 50 mL larutan dengan air suling sebagai pelarut. Menambahkan lebih banyak zat terlarut ke sejumlah zat terlarut menurunkan konsentrasi zat terlarut tanpa mengubah jumlah mol zat terlarut dalam larutan.
Langkah selanjutnya adalah melarutkan NaOH. NaOH padat mudah larut di udara terbuka karena memiliki sifat higroskopis dan mampu menurunkan kelembaban udara serta menyerap karbondioksida dari udara. Hal ini menyebabkan air dikelilingi oleh NaOH padat saat terkena udara. Ketika larutan NaOH dicampur dengan air suling, larutan terasa hangat. Hal ini disebabkan adanya reaksi eksoterm yaitu perpindahan panas dalam ekosistem, sehingga suhu atmosfer meningkatkan biaya pemanasan. Semakin banyak NaOH yang larut dalam air, semakin tinggi suhunya.
Kelarutan suatu zat dapat dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk suhu dan tekanan. Banyak zat larut dengan cepat saat dilarutkan dalam air panas. Dalam percobaan ini, NaOH digunakan untuk melarutkan padatan tanpa pemanasan.
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 Percobaan 4
Pengujian kedua mengkaji kenaikan titik didih larutan, yang dilakukan dengan menggunakan larutan sukrosa (C12H22O11) dengan jumlah yang berbeda. Uji ini dilakukan secara kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui titik didih larutan. Sukrosa adalah zat yang mudah larut dalam air dan urin
Praktikum sifat koligatif larutan, soal kimia sifat koligatif larutan, laporan penurunan titik beku, penerapan sifat koligatif penurunan titik beku larutan, laporan praktikum kimia sifat koligatif larutan, pengertian penurunan titik beku larutan, laporan praktikum penurunan titik beku larutan, contoh laporan praktikum sifat koligatif larutan, praktikum penurunan titik beku, laporan praktikum sifat koligatif larutan, laporan praktikum sifat koligatif larutan penurunan titik beku, penerapan sifat koligatif penurunan titik beku