wartademak.com – PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik aman selama Idul Fitri 1443 H atau 2022.
Selain penyediaan listrik, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan cadangan energi primer seperti batu bara tersedia dalam jumlah yang aman.
“Kami memasok cadangan energi primer masing-masing pembangkit lebih awal,” kata Darmawan. “Kami memastikan bahwa stok batubara pabrik kami berjalan rata-rata selama lebih dari 15 hari, yang berarti kondisinya sangat aman.” . Konferensi pers di Kantor Pusat PLN, Minggu (20/5/22).
Selain batu bara, Darmawan memastikan pasokan energi primer lainnya (dalam hal ini gas penghemat BBM) juga aman.
Secara khusus, dia berbicara untuk pasokan gas dari pembangkit listrik di Muara Karang, Muara Tawar, Tanjung Priok, Tambak Lorok, Gresik dan Sumatera Utara.
Darmawan mampu menjamin pasokan penuh cadangan energi primer dalam kondisi aman selama lebih dari 15 hari beroperasi.
“Semua aman dan kami juga memeriksa pasokan bahan bakar,” kata Dharmawan. Setelah 15 hari beroperasi, kami dapat menyatakan bahwa pasokan listrik utama ke semua pembangkit PLN aman.”
Melihat situasi tersebut, PLN berharap dan optimistis tidak ada atau tidak ada pemadaman listrik selama momentum Idul Fitri tahun ini.
Pastikan catu daya yang aman
Direktur Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) Darmawan Prasodjo memastikan pasokan listrik di seluruh Indonesia aman selama Idul Fitri 1443 H.
Darmawan mengatakan keamanan pasokan listrik diumumkan setelah pihaknya mengkonfirmasi perbandingan skala besar di sekitar perimeter studi.
Pada konferensi pers yang diadakan di kantor pusat di Casablanca, Dharmawan mengatakan: “Kapasitas pasokan kami cukup dan margin pencarian kami sangat mencukupi”. Fitr 1443 H.” Kantor Pusat PLN, Jakarta, Minggu (5 Januari 2022).
Untuk lebih jelasnya, Dharmawan mengatakan total kapasitas pembangkit listrik Indonesia adalah 64,3 gigawatt.
Puncak kampanye Idul Fitri tahun ini ternyata hanya sekitar 31 gigawatt.
“Kapasitas pembangkit Indonesia 64,3 GW, sedangkan beban puncak yang kami rasakan sekitar 30-31 GW,” kata Darmawan.
Untuk wilayah pertama, Jawa, Madura dan Bali (Estetika), kapasitas suplai di wilayah tersebut 32 gigawatt, kata Darmawan.
Sedangkan menurut data, beban puncak saat ini diperkirakan hanya 19,5 GW.
Darmawan juga berarti “margin pencarian sangat bagus.
Kemudian untuk Sumatera dan Kalimantan, pasokan listriknya sebesar 10,4 GW dan beban maksimum sekitar 7,76 GW.
Artinya, untuk wilayah Sumatera-Kalimantan margin pencarian cukup dan pasokan listrik mencukupi.
Terakhir, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Nusa Tenggara di Indonesia bagian timur dapat menyediakan daya 3,5 GW, sementara beban puncak sekitar 2,9 GW.
“Untuk wilayah Sulmappan, pasokan (listrik) sudah cukup,” kata Darmawan.